This Is A Long Day...
Di goreskan oleh Yunna , Selasa, 18 Januari 2011 21.23
This is a very long day......
I was tired. Oh dear.....
Hari ini aku cuma pergi bersama sepupuku, Dini. Kami pergi ke sebuah cafe di Jalan Gereja sambil menunggu Putri selesai sekolah. Sejujurnya, itu menyenangkan. Tapi ternyata tidak semenyenangkan yang aku bayangkan sebelumnya.
Aku bertemu A.
Ini pertemuan pertama kami setelah libur semester gasal dimulai. Ini akan jadi mudah kalau saja A datang sendirian. Tapi dia datang bersama pacarnya yang dulu dibilangnya sudah putus.
Tadinya aku mau berpura-pura tidak tahu. Dan sepertinya A juga ingin melakukan hal yang sama. Kami duduk terpisah 3 meja, dan sebisa mungkin aku duduk agak menyamping dan menyembunyikan wajah.
Tapi sepertinya aku memang sial.
Pacarnya A sepertinya mengenaliku. Awalnya aku tidak sadar. Tapi kemudian Dini memandangku dengan pandangan awas-bahaya. Dan aku menoleh. Apa pemandangan yang pertama kulihat?
Pacar A berdiri di belakangku sambil memasang wajah yang kurang bersahabat. A sendiri bangun dari duduknya dan berusaha menenangkan pacarnya ( dan sepertinya sama sekali tidak berhasil ). Detik berikutnya, pacarnya itu sudah marah-marah dengan nada tinggi yang cepat, dan aku jujur tidak bisa mendengar apa yang diucapkannnya dengan jelas.
Tapi intinya aku menangkap kalau dia cemburu. Dia cemburu karena dulu A putus dengannya karena suka padaku. Dan sekarang saat mereka sudah kembali pun, menurutnya A masih tetap suka dan jarang memperhatikannya.
Aku sama sekali tidak berkomentar. Takut salah bicara. Lagipula aku sudah serng mengalami hal ini. Satu keberuntunganku, pacar A tidak memukul atau menampar seperti yang sudah-sudah kualami. Dia langsung pergi begitu saja.
Dan tadi saat di LIA, A terus-terusan mencariku. Bahkan sampai masuk ke kelasku berulang-ulang. Membuat aku berulang kali keluar kelas. Aku tahu dia hanya bermaksud menjelaskan.Tapi bagiku sama sekali tak ada yang perlu di jelaskan. Aku tahu dan aku maklum.
Saat pulang pun dia masih menguntitku, membuat gosip antara kami yang beredar di LIA semakin gencar. Dia sampai memohon dan mencegat motorku. Akhirnya aku menyerah dan mendengarkan apa yang ingin dia bilang.
"Aku emang udah balik sama pacarku. Tapi bukan berarti aku narik lagi apa yang pernah aku bilang sama kamu. Aku balik sama dia cuma biar aku bisa ngelupain kamu. Biar kita bisa jadi temen biasa lagi kayak dulu. Tapi kayaknya percuma. Waktu kamu kemarin-kemarin nggak angkat teleponku atau bales smsku aku jadi khawatir sendiri dan ngelupain cewekku. Ternyata emang susah ngilangin rasa suka ke kamu."
A memang tidak menuntut jawaban, karena aku yakin dia sudah tahu aku akan menjawab apa.
Ah, this is one of my worst day I've ever met....
Catatan Yunna:
Kenapa aku harus selalu mengalami yang namanya dilabrak atau dimaki-maki di depan umum seperti itu. Ini bukan yang pertama kali memang, tapi ini yang terburuk bagiku....
menurutku A salah kalo balik ke pacarnya cuma buat lupain kamu. pacarnya juga salah kalo marah2 ke kamu. kan kamu gak ada hubungan lagi dg A.