Bingung
Di goreskan oleh Yunna , Rabu, 29 Desember 2010 17.43
Aku pusing.
Besok ujian matematika dan sekarang otakku sama sekali tak bisa di ajak bekerja sama. Rasanya malas melihat deretan angka-angka yang membuat kepalamu pusing dan bekerja dua kali lebih berat daripada biasanya itu.
Aku berharap akhir tahun ini akan berakhir dengan penuh keceriaan. Penuh kegembiraan. Tapi sepertinya sulit dengan keadaan sekarang. Otakku seperti tidak ada di tempatnya.
Apa kalian pernah merasakan yang namanya kesal?
Cemburu dan marah?
Hari ini aku merasakannya.
Aku sudah cerita tentang A kan?
Setelah bicara tentang hal yang membuatku bingung dan sakit kepala hari ini dia membuatku kesal.
Seharian dia memilih menjauh dariku dan dekat-dekat dengan teman perempuan sekelasku yang lain. Aku memang belum tahu harus menjawab apa pada A, tapi tetap saja ada rasa cemburu dan kesal saat melihatnya.
Dia mendekati perempuan lain setelah mengatakan sesuatu yang membuatku kaget dan berdebar.
Perasaan seperti ini adalah perasaan yang selalu membuatku bingung.
Aku merasakan kesedihan, namun di lain pihak aku juga marah dan kesal setengah mati. Aku seringkali sukar untuk mendefinisikan apa yang aku rasakan di dalam hati tiap kali merasakannya. Dan hal itulah yang membuatku tidak suka dengan perasaan ini.
Dulu, aku bisa dengan mudah menyembunyikan atau membuang perasaan seperti itu. Namun keadaannya berbeda sekarang.
Aku sama sekali tidak bisa menyembunyikan apa yang aku rasakan. Dan tiap kali aku merasakan perasaan itu, aku selalu ingin memangis atau menjerit. Ada sesuatu di dalam hatiku yang membuatku sakit.
Seolah ada sebuah lubang besar yang menganga dan ingin menelanku...
Dan inilah yang paling membuatku bingung.
Aku menyukai Putra, sampai sekarang. Tapi aku juga kesal melihat sahabatku yang dekat dengan orang lain. Apa mungkin aku jatuh di dua lubang?
Catatan Yunna:
Aku memang cemburu. Aku mengakui itu.
Aku sama sekali tak tahu apa maksud A. Beberapa temanku bilang mungkin A hanya ingin melihat reaksiku saja. Apa aku cemburu atau tidak.
Tapi aku yakin, tanpa aku katakanpun A sudah tahu jawabannya.
Ah, aku bingung...
mungkin bukan cemburu tapi cuma perasaan tak rela karena ia mendadak lebih perhatian sama orang lain.
cobalah utk fokus pada ulangan math nya.